IMPIAN KU!

Semua orang pasti memiliki sebuah impian, akupun juga begitu. mungkin diantara sekian banyak yang ngelihat Blog ini pasti akan menganggapku sebagai seorang gadis yang aneh, tapi inilah diriku. apapun yang aku cantumkan dalam blogku ini adalah semua yang ku sukai. judul FAIRY-TALE yang aku gunakan dalam blog ini adalah simbol bahwa apa yang akan aku tunjukkan mungkin akan membawa siapapun yang ngelihat blogq ini menemukan dunia baru yang menyenangkan.

Tuesday, July 29, 2008

BUNGA SAKURA

Tentang Bunga Sakura

bunga sakura Sakura berasal dari kata "Saku" (bahasa Jepang yang artinya "mekar") ditambah dengan akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga Sakura disebut cherry blossom.

Sakura merupakan bunga nasional negara Jepang yang mekar pada musim semi (awal April hingga akhir April). Bagi orang Jepang, bunga Sakura merupakan simbol penting yang kerap diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, sehingga kita dapat menemukan lambang bunga Sakura di mana saja di Jepang -pada barang-barang konsumen seperti kimono, alat-alat tulis dan peralatan dapur. Bunga Sakura juga merupakan simbol untuk mengekspresikan ikatan antarmanusia, keberanian, kesedihan dan kegembiraan. Sakura juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal bagi masyarakat Jepang.

Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon Sakura untuk menikmati mekarnya bunga Sakura disebut o-hanami.

Pohon Sakura merupakan pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus yang sejenis dengan pohon plum, peach atau apricot, tetapi secara umum Sakura digolongkan dalam subgenus sakura.

Bunga Sakura

Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala. Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:

  • bunga tunggal dengan daun mahkota selapis
  • bunga ganda dengan daun mahkota berlapis
  • bunga semi ganda

Pohon Sakura berbunga setahun sekali, di pulau Honshu, kuncup bunga Sakura jenis Someiyoshino mulai terlihat di akhir musim dingin dan bunganya mekar di akhir bulan Maret sampai awal bulan April di saat cuaca mulai hangat.

Di Jepang, mekarnya Sakura jenis Someiyoshino dimulai dari Okinawa di bulan Februari, dilanjutkan di pulau Honshu bagian sebelah barat, sampai di Tokyo, Osaka, Kyoto pada sekitar akhir Maret sampai awal April, lalu bergerak sedikit demi sedikit ke utara, dan berakhir di Hokkaido di saat Golden Week.

Setiap tahunnya pengamat Sakura mengeluarkan peta pergerakan mekarnya bunga Sakura Someiyoshono dari barat ke timur lalu utara yang disebut Sakurazensen. Dengan menggunakan peta Sakurazensen dapat diketahui lokasi bunga Sakura yang sedang mekar pada saat tertentu.

Ciri Khas

bunga sakura Ciri khas Sakura jenis Someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan.

Bunga Sakura jenis Someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga Sakura tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan angin kencang. Beberapa jenis burung dikenal suka memakan bagian bunga yang berasa manis, sedangkan burung merpati memakan seluruh bagian bunga.

Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon Sakura untuk menikmati mekarnya bunga Sakura disebut o-hanami. Saat melakukan O-hanami adalah ketika semua pohon Sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.

Di Jepang terdapat standar untuk menyampaikan informasi tingkat mekar bunga Sakura, mulai dari terbukanya kuncup bunga (Kaika), mekarnya 10% dari kuncup bunga yang ada di pohon (Ichibuzaki) sampai bunga mekar seluruhnya (Mankai). Bunga yang rontok segera digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pohon Sakura yang bunganya mulai rontok dan mulai tumbuh daun-daun muda sebanyak 10% disebut Ichibu hazakura, sedangkan pohon Sakura yang semua bunga sudah rontok dan hanya mempunyai daun-daun muda disebut Hazakura.

Bunga dari pohon jenis Yamazakura mekar lebih lambat dibandingkan jenis Someiyoshino dan bunganya mekar bersamaan dengan keluarnya daun-daun muda.

Jenis-Jenis Pohon Sakura

Sebagian besar jenis pohon Sakura merupakan hasil persilangan, misalnya jenis Someiyoshino yang tersebar di seluruh Jepang sejak zaman Meiji adalah hasil persilangan pohon Sakura di zaman Edo akhir. Sakura jenis Someiyoshino inilah yang sangat tersebar luas, sehingga kebanyakan orang hanya mengenal Someiyoshino (yang merupakan salah satu jenis Sakura) sebagai Sakura.

Pada zaman dulu sebelum ada jenis Someiyoshino, orang Jepang mengenal bunga Sakura yang mekar di pegunungan yang disebut Yamazakura dan Yaezaki no Sakura sebagai Sakura. Di saat mekarnya bunga Sakura, ribuan batang pohon Yamazakura yang tumbuh di pegunungan Yoshino (Prefektur Nara) menciptakan pemandangan menakjubkan warna putih, hijau muda, dan merah jambu.

Beberapa jenis Sakura:

  • Edohigan
    Edohigan adalah Sakura yang mekar di Hari Ekuinoks Musim Semi dan bunganya paling panjang umur. Jenis-jenis lain yang serupa dengan Edohigan adalah Ishiwarizakura dan Yamadakashinyozakura yang termasuk pohon Sakura yang dilindungi. Miharutakizakura adalah salah satu jenis Edohigan yang rantingnya menjuntai-juntai, sedangkan Yaebenishidare dikenal daun bunganya yang banyak dan warnanya yang cerah.
  • Hikanzakura
    Hikanzakura atau disebut juga Kanhizakura adalah Sakura yang tersebar mulai dari wilayah Tiongkok bagian selatan sampai ke Pulau Formosa. Kanhizakura banyak ditemukan tumbuh liar di Prefektur Okinawa. Di benak orang Okinawa, kata "Sakura" sering berarti Hikansakura. Pengumuman mekarnya bunga Sakura di Okinawa biasanya berarti mekarnya Hikanzakura. Di Okinawa, kuncup bunga Hikanzakura mulai terbuka sekitar bulan Januari atau Februari. Di Pulau Honshu, Hikanzakura banyak ditanam mulai dari wilayah Kanto sampai ke Kyushu dan biasanya mulai mekar sekitar bulan Februari atau Maret.
  • Fuyuzakura Fuyuzakura adalah jenis pohon Sakura yang bunganya mekar sekitar bulan November sampai akhir bulan Desember. Onishimachi di Prefektur Gunma adalah tempat melihat Fuyuzakura yang terkenal.

Sakura dan Buah Ceri

Pohon Sakura menghasilkan buah yang dikenal sebagai buah Ceri (bahasa Jepang: Sakuranbo). Buah Ceri yang masih muda berwarna hijau dan buah yang sudah masak berwarna merah sampai merah tua hingga ungu. Walaupun bentuknya hampir serupa dengan buah Ceri kemasan kaleng yang dikenal di Indonesia, buah Ceri yang dihasilkan pohon Sakura ukurannya kecil-kecil dan rasanya tidak enak sehingga tidak dikonsumsi.

Pohon Sakura yang menghasilkan buah Ceri untuk keperluan konsumsi umumnya tidak untuk dinikmati bunganya dan hanya ditanam di perkebunan. Produsen buah Ceri terbesar di Jepang berada di Prefektur Yamagata. Buah Ceri produk dalam negeri Jepang seperti jenis Sato Nishiki harganya luar biasa mahal. Di Jepang, buah Ceri produksi dalam negeri hanya dibeli untuk dihadiahkan pada kesempatan istimewa. Buah Ceri yang banyak dikonsumsi masyarakat di Jepang adalah buah Ceri yang diimpor dari negara bagian Washington dan California di Amerika Serikat.

Untuk memperoleh bibit bunga Sakura, silakan hubungi Rudy Susanto di nomor telepon +6281396807679.

Sumber : http://www.sakura-indonesia.com/index.html

BUNGA

Bunga

Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga

Bunga
(flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.

Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.

Rudbeckia fulgida
Rudbeckia fulgida

Fungsi bunga

Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.

Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.

Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.

Morfologi bunga

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh komposisi fitohormon tertentu. Bunga hanya dimiliki oleh tumbuhan tingkat yang paling tinggi, yaitu kormofita untuk membentuk alat pembiakan khusus yang disebut biji.

Tumbuhan Crateva religiosa berbunga sempurna: memiliki stamen dan pistillum.
Tumbuhan Crateva religiosa berbunga sempurna: memiliki stamen dan pistillum.

Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik). Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:

  • Kelopak bunga atau calyx;
  • Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
  • Alat jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
  • Alat betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.

Organ reproduksi wanita adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.

Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.

Gambar bunga

Trompet Bidadari

Oleh: Andre Muller

SUDAH berulang kali dalam kolom Bahasa ini saya mengeluhkan keadaan bahasa Indonesia yang dengan begitu dahsyat dipengaruhi bahasa Inggris masa kini. Supaya tak terlalu menjemukan pembaca, pada kesempatan ini akan saya bela penggunaan bahasa internasional.

Titik awal untuk usaha ini ialah bahasa bunga. Pada abad ke-18 ilmuwan ternama Swedia Carl von Linne (1707-1778) mengatur dan menggolongkan segala tumbuhan ke dalam sebuah sistem yang sangat berguna dan masih terpakai di seluruh dunia. Sistem ini dikedepankan dalam bukunya Systema Naturae ketika Linné berumur 28 tahun. Setelah itu ilmuwan muda ini menghabiskan usianya dengan mengumpulkan tumbuhan dari seluruh dunia supaya dapat diklasifikasi dalam sistem yang telah ia kembangkan itu.

Seperti sudah diisyaratkan judul karya Linne tadi, peneliti tumbuhan ini menulis dalam bahasa Latin. Seperti diketahui setiap pencinta bunga, bahasa Latin tetaplah bahasa internasional dalam dunia tumbuhan. Von Linne sendiri memakai bahasa petani dengan para petani, menggunakan bahasa Latin dengan para cendekiawan.

Meskipun bahasa Latin dapat dikatakan merupakan bahasa internasional dalam bidang ini, bahasa-bahasa lokal pun dipakai. Ini berarti bahwa setiap tumbuhan memiliki setidaknya dua nama dalam setiap lokasi geografis. Maka, si tinggi kuning tidak saja disebut Helianthus annus di Indonesia, tetapi juga disebut bunga matahari. Di Swedia kami sebut mawar matahari (solros), entah kenapa.

Selanjutnya, Capsicum annuum disebut cabai di Indonesia, sedangkan di Swedia ia sering kali diberi nama merica spanyol (spansk peppar) ataupun chili yang terkesan lebih modern. Yang disebut kecubung gunung di Indonesia, yaitu Brugmansia svaveolens yang dapat berguna untuk pelbagai jamu, kami sebut trompet bidadari (änglatrumpet). Bunganya yang besar memang mirip trompet dan secara keseluruhan tumbuhan ini seolah-olah tak sepenuhnya duniawi.

Kemudian nama Indonesia dan Swedia untuk Allium schoenoprasum cukup mirip. Di Indonesia bumbu ini disebut bawang daun, sedangkan di Swedia ia disebut bawang rumput . Saudara bumbu ini, Allium tuberosum, disebut kucai di Indonesia, sedangkan kami menyebutnya bawang rumput cina. Sebuah bumbu enak lainnya kami sebut rumput jeruk , sedangkan orang Indonesia menyebutnya serai. Nama Latinnya Cymbopogon citratus.

Nah, walaupun nama-nama tumbuhan yang dipakai dalam bahasa Indonesia dan bahasa Swedia (yang merupakan bahasa umpama di sini) sering kali sangat saling berbeda, dua orang pencinta bunga dari kedua negara ini tetap dapat berkomunikasi secara bermakna melalui nama-nama Latin. Enaknya punya bahasa internasional yang dengan begitu ketat dan teratur dipakai di dunia tumbuhan tak dapat diremehkan dan sangat berguna. Meski begitu, dalam bahasa-bahasa lokal, terutama-tama nama-nama lokal yang dipakai. Maka, dalam bahasa sehari-hari kita bilang pisang dan bukan Ensete ventricosum, ketumbar dan bukan Coriandrum sativium.

Bayangkan jika cara memakai dua bahasa satu lokal dan satu internasional begini dapat diterapkan dalam berbagai situasi lainnya pula. Kalau begitu, bahasa Inggris sebagai bahasa internasional bisa mendapatkan peran yang lebih sesuai. Dalam bidang komputer, misalnya, akan sangat berguna jika bahasa-bahasa lokal dipakai secara bersampingan dengan bahasa internasional (Inggris). Sehari-hari bahasa lokal yang dipakai, sedangkan ketika berhubungan dengan orang dari luar negeri istilah-istilah Inggris dapat dipakai. Dalam situasi seperti itu, bahasa Inggris dapat berguna dalam komunikasi di antara, misalnya, seorang Indonesia dan seorang Yunani.

Namun, ketika seorang Indonesia berbicara dengan seorang saudara, tentu saja bahasa Indonesialah (atau bahasa lokal lainnya) yang dipakai. Save menjadi menyimpan, cut menjadi menggunting, tools menjadi peralatan dan seterusnya. Sepertinya, masih banyak bidang yang dapat menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia dengan cara demikian, baik guna memperlancar hubungan dengan orang non-Indonesia maupun untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa Indonesia.

Kesimpulannya, bahasa bunga memang merupakan bunga bahasa juga. Mari kita petik kearifannya.

Penulis Sedang Menggarap Kamus Swedia-Indonesia, Tinggal di Landskrona, Swedia

sumber : http://64.203.71.11/kompas-cetak/0508/26/utama/1997612.htm

Saturday, July 26, 2008

Nyanyian Di Bulan

Kudengar sebuah melody
kurasakan kehangatan di malam hari
nyanyian dari bulan
memberi ketenangan di dalam hati
hidupku telah berubah
engkau yang selalu menemaniku
menemaniku di dalam kesendirian

wahai bulan dilangit...
bawalah aku...
nyanyikanlah sebuah lagu untuk menemani tidurku
hangatkan hatiku...
di sini aku sendiri menanti seorang teman
gantikanlah posisi teman di hatiku
buatlah agar aku tidak sendiri lagi
ajak aku bersenandung di tempatmu